Investor Milenial Terbantu Layanan Investasi Daring

2021-02-09 4,108

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kalau tadi lewat jalur pinjaman, namun bisa juga menggunakan uang pribadi, dari investasi yang sudah anda lakukan.

Berinvestasi kini tak hanya milik kaum berusia lanjut atau kaum pensiunan saja. Karena saat ini kaum milenial mulai sadar dan melek investasi di Indonesia.

Ada istilah, muda hura-hura, tua kaya raya. Kalau dulu, anak muda diibaratkan dengan hambur-hambur uang dan hura-hura, sekarang anak muda sudah jauh lebih melek investasi.

Pertama kita akan lihat data dari jumlah investor di surat utang negara. Ini adalah data dari surat utang yang diterbitkan pemerintah tahun lalu.

Jumlah investor yang membeli surat utang tersebut, 30 hingga 40 persennya adalah dari generasi milenial.

Bahkan kementerian keuangan mencatat, jumlah investor baru berusia 18-25 tahun bertambah 280 ribuan atau 48,7% dari total investor baru.

Kenaikan itu diikuti investor di bawah usia 30 tahun dan 40 tahun, namun tidak sepesat jumlah investor milenial.

Fenomena ini terjadi karena banyak hal. Pertama, karena informasi makin mudah didapat, sehingga para milenial sadar bahwa hura-hura harus dikurangi agar nanti tua bisa kaya raya. Dan juga semakin mudahnya akses berinvestasi lewat ponsel pintar.

Bertumbuhnya investasi surat utang ini juga berdampak pada BCA. Di layanan wealth management BCA mencatat transaksi sudah mencapai 6,7 triliun rupiah sepanjang pandemi.

Dan nominal terbesarnya adalah pembeliat surat berharga negara, sementara untuk frekuensi terbanyak ada pada pembelian reksadana.