Dukcapil Beberkan Riwayat Kependudukan Bupati Sabu Raijua Terpilih

2021-02-04 2,635

NTT, KOMPAS.TV Dirjen Dukcapil Kemendgari Zudan Arif Fakrulloh, Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore tidak pernah melepas status kewarganegaraannya sebagai WNI, meskipun dirinya mendapatkan paspor Amerika.

Menurutnya, yang bersangkutan masih tercatat dalam database kependudukan Indonesia.

"Berdasarkan dalam riwayat database kependudukan, Orient masih tercatat sebagai WNI", ungkap

Orient Riwo Kore telah tercatat dalam database kependudukan Kemendagri sejak sistem Sindu.

"Yang bersangkutan terdata di dalam database kependudukan Kemendagri sejak sistem Sindu, sistem informasi manajemen kependudukan tahun 1997. Yang bersangkutan tercatat memiliki NIK dengan kepala 095, terdata sebagai WNI dan tinggal di Tanjung Priok, Jakarta", ungkap Zudan dalam sebuah video yang dikirimkan ke Kompas TV (3/1).

Saat sisten perekaman kependudukan berubah menjadi SIAK, Zudan menyebut yang bersangkutan juga masih terdaftar. Dirinya disebut masih tetap tinggal di DKI Jakarta.

"Tahun 2011 Dukcapil Kemendagri, melakukan konversi NIK daerah menjadi NIK nasional untuk program KTP elektronik, di tahun 2011. Dari kepala 095, dikonversi menjadi kepala 31, artinya tetap NIK DKI Jakarta", tambahnya.

Pada tahun 2018, Orient telah melakukan perekaman KTP Elektronik. Ia sempat pindah dari Jakarta Utara ke Jakarta Selatan pada tahun 2019.

"Pak Orient Riwu Kore juga telah melakukan perekaman KTP-eL, di tahun 2018 di Jakarta Utara. Selanjutnya yang bersangkutan mengurus pindah ke Jakarta Selatan di tahun 2019, tepatnya 10 Desember 2019", imbuh Zudan.

Pada tahun 2020, Orient juga mengurus surat pindah ke Kupang. Saat itu, dirinya diketahui hendak mengikuti acara Pilkada serentak 2020.

"Proses perpindahan juga dilakukan di tahun 2020, Orient Wiru Kore pindah dari Jakarta Selatan ke Kota Kupang secara resmi melalui surat pindah dari DKI Jakarta tanggal 3 Agustus 2020", tutupnya.

Menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri, kepemilikan Orient atas paspor Amerika adalah karena alasan pekerjaan. Ia memastikan, yang bersangkutan tidak pernah melepas kewarganegaraan Indonesia.

"Sesuai dengan informasi dari Pak Orient, diberi paspor oleh Amerika karena bekerja di unit yang dipekerjakan oleh Amerika, dimana untuk bisa bekerja di sana harus memiliki paspor", tambahnya.