SURABAYA, KOMPAS.TV - Berdalih terdesak kebutuhan ekonomi, satu keluarga di Surabaya nekat berkomplot menjadi copet.
Keempat tersangka ini dibekuk seusai melakukan aksinya mencopet.
"Tiga dari empat pelaku ini adalah keluarga, masih ada hubungan darah," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana.
Otak komplotan pencopet ini ialah istri dan anak yang menentukan target dan mengalihkan perhatian. Sementara yang lain sebagai eksekutor.
"Tersangka SW ini perannya untuk mencuri handphone korban. Jadi dari handphone itu setelah diambil itu dia lempar lagi ke temannya itu saudara RD HS," terang Iptu Arief.
Dari keterangan sementara, komplotan ini telah beraksi di tiga lokasi berbeda di Surabaya.
Dari tangan tersangka, polisi menyita satu ponsel milik korban beserta satu unit mobil yang disewa pelaku untuk beraksi.
Akibat perbuatannya, seluruh keluarga, ayah, ibu, dan anak, terancam hukuman 5 tahun penjara.
Sang ayah yang sebelumnya pengemudi taksi daring beralasan melakukan aksi ini karena tak punya pendapatan sejak pandemi.