Limbah Medis Meningkat Hingga 50 Persen Selama Pandemi Covid-19

2021-01-31 2,925

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi covid-19, tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, namun juga berdampak negatif terhadap lingkungan.

Selama pandemi covid-19, sampah medis rumah sakit umum daerah Kabupaten Klungkung, meningkat hingga 50 persen.

Yang didominasi masker dan APD, bekas pakai petugas medis, serta sisa makanan pasien covid, dan petugas kesehatan.

Sebelum masa pandemi, sampah medis paling banyak tiga ton per bulan.

Namun kini rata-rata melonjak hingga enam ton saat jumlah pasien covid melonjak.

Begitu juga di Ibu Kota, dengan rata-rata kasus positif covid terbanyak setiap harinya.

Sejak April hingga Desember 2020, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah menangani 1.200 kilogram limbah masker sekali pakai dari rumah tangga.

Dalam keterangan tertulis PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Syaripudin, kepada Kompas.com awal Januari lalu, sejak April Pemprov DKI telah menangani limbah infeksius secara rutin untuk mencegah penularan covid-19.

Di beberapa kota, khususnya Jakarta, masker sekali pakai mudah ditemui di jalanan, kali, dan tempat umum lainnya, seringkali dalam bentuk yang utuh.

Padahal, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pedoman pengelolaan limbah masker dari masyarakat, melalui situs covid19.kemkes.go.id.

Tahapan mengelola limbah masker, adalah dengan mengumpulkan masker bekas pakai,

Melakukan disinfeksi, dengan merendam masker di larutan antiseptik atau cairan pemutih pakaian atau klorin.

Mengubah bentuk dengan menyobek masker dan tali, lalu membuang ke tempat sampah, setelah mengumpulkannya dalam wadah atau plastik.

Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun, setelahnya.

Jangan tunggu pengelola atau pemungut sampah yang hanya segelintir orang.

Mulai dari diri sendiri, dari rumah anda, kelola sampah medis dengan benar, terutama, masker sekali pakai.

Tak hanya demi melindungi kesehatan diri dan keluarga, namun juga bagi orang lain, serta bumi tercinta.

Free Traffic Exchange