SAMARINDA, KOMPAS.TV - Suasana penuh haru mewarnai pelepasan tugas operasi 450 prajurit satgas pangamanan perbatasan Republik Indonesia di Papua New Guinea dari yonif 611/awang long kodam VI mulawarman Kalimantan Timur.
Suasana haru mulai pecah usai apel pelepasan, isak tangis anak dan istri serta keluarga mengiringi keberangkatan personil satgas.
Hampir sebagian besar para istri dan keluarga menangis haru melepas keberangkatan sang suami. Bahkan pemandangan menyentuh terlihat saat para prajurit mencium anaknya yang masih balita.
Komandan batalion yonif 611/awang long, Mayor Infanteri Albert Hutagalung yang langsung memimpin tugas satgas menjelaskan, tugas ini menjadi kehormatan bagi dirinya, meski harus meninggal istrinya dalam keadaan hamil besar.
Sang istri pun merasa bangga atas tugas yang diamanahkan oleh Negara. Bahkan dirinya juga terus memberikan support kepada sang suami.
Ditambah lagi, sang istri yang menjadi ketua persit harus menjaga para istri prajurit yang ditinggalkan, untuk tetap memberikan semangat dan motivasi selama berada di batalion menunggu sang suami datang.
450 prajurit satgas pamtas yonif 611/awang long nantinya akan melaksanakan tugas dalam rangka menjaga keutuhan NKRI yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea.
Tugas mereka, mengamankan patok perbatasan Negara, menciptakan situasi yang kondusif sepanjang perbatasan kedua Negara, memberikan rasa aman kepada masyarakat, membantu pihak terkait dalam menangani permasalahan yang sering terjadi di wilayah perbatasan serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
#SuasanaHaru#SatgasPapua#450PrajuritTNI