Tahu dan tempe sering jadi lauk favorit sejumlah masyarakat Indonesia. Di warung Tegal alias warteg, dua menu ini jarang absen dari lemari kaca. Namun, di awal tahun, isu kelangkaan tahu dan tempe sempat ramai di Twitter.
Konsumsi kedelai di Indonesia termasuk yang terbesar kedua di dunia. Sebagian besarnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi tahu dan tempe. Harganya yang murah, tapi bernilai gizi tinggi bikin kedua lauk tersebut jadi makanan sejuta umat.
Tapi, kalau harga kedelai impor terus meroket dan memengaruhi harga jual tahu dan tempe, apa mungkin tahu dan tempe masih bisa menjadi primadona
Lalu, kapan kita bisa swasembada pangan, termasuk kedelai?