JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketika angka penularan sudah mendekati satu juta kasus, kita sebagai masyarakat tidak boleh memaknainya sekadar sambil lalu.
Dari angka kasus ini, sudah puluhan ribu meninggal dunia tanpa kita tahu sampai kapan pandemi bakal berlangsung.
Jangan salah kaprah menerapkan kebiasaan baru. Kebiasaan baru tetap mengedepankan kedisiplinan protokol kesehatan agar tetap sehat, terhindari dari infeksi, sehingga bisa produktif, bukan malah membiasakan diri dengan situasi sulit lantas jadi abai.
Tidak hanya membahayakan karena jumlah kematian yang sudah lebih dari 27 ribu jiwa, tetapi hingga hari ini, Covid-19 juga menyebabkan kematian 650 tenaga kesehatan.
Kematian yang sulit tergantikan di tengah hantaman pandemi sebesar ini, di mana tenaga kesehatan justru sangat dibutuhkan.
Fasilitas kesehatan pun semakin menipis menyebabkan penanganan pasien semakin kalang kabut.
Selain menekan pemerintah untuk terus membuat kebijakan berbasis data dan keilmuan, masyarakat juga harus mau mempertahankan atau meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
Vaksin memang bisa membantu menangani sebaran pandmei, tetapi toh kita, masyarakat biasa yang bukan tenaga kesehatan atau pekerja layanan publik, masih harus menunggu sekian bulan untuk mendapatkannya.
Dan vaksin pun tidak bisa berdiri sendiri, tidak boleh dipandang sebagai satu-satunya cara menghadapi pandemi.
Kelelahan pasti ada, tetapi justru itulah pentingnya semua orang makin disiplin hingga kita benar-benar sudah bisa terlepas dari pandemi.