Menkes Budi Sadikin Akui Cara Pengetesan Covid-19 di Indonesia Salah

2021-01-24 1,979

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pekan ini, Indonesia bakal memasuki babak baru pandemi. Dalam beberapa hari, bisa dipastikan kita akan mencatatkan lebih dari satu juta kasus Covid-19.

Jika kita memaksakan diri membandingkan dengan negara lain, tentu banyak negara yang jumlah infeksinya lebih tinggi dibanding Indonesia.

Apalagi jika menggunakan narasi pemerintah saat ini yang mengedepankan persentase kesembuhan tentu banyak sekali angkanya, karena sudah dibuktikan melalui data, mayoritas pasien Covid-19 memang bakal sembuh.

Namun implikasi angka satu juta pasien Covid-19 di Indonesia jauh lebih besar dari itu.

Inilah pentingnya kita betul-betul mengevaluasi respons kita terhadap pandemi.

Sudah hampir setahun, sudah mendekati satu juta kasus, kita sebagai sebuah negara harus mau belajar dari cara kita menghadapi pandemi selama ini lalu memperbaiki semua kekurangan.

Apresiasi kita berikan kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang mau mengakui ada yang salah dari cara kita melakukan tes dan pelacakan Covid-19.

"Yang di-tes itu orang yang suspek, bukan orang yang mau pergi kayak Budi Sadikin mau ngadep presiden, nanti standar WHO terpenuhi tuh satu per seribu per minggu, tapi nggak ada gunanya testingnya. Secara epidemiologi hal-hal kayak gitu yang harus diberesin," ujarnya.

Katanya, jumlah tes kita memang sudah memenuhi batas yang ditetapkan WHO, tetapi tidak banyak berguna karena salah sasaran.