JAKARTA, KOMPAS.TV - Alat pendeteksi covid-19 melalui embusan napas buatan tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diberi nama Genose C19 akhirnya resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Dengan demikian, Genose C19 mulai dapat diterjunkan untuk membantu penanganan covid-19 melalui upaya percepatan tracing dan tracking dengan kemampuan sensitivitas 90 persen.
Tim pembuat Genose C19 mengatakan dengan keluarnya izin edar Genose C19 ini, tim akhirnya dapat fokus menyelesaikan manuskrip publikasi.
Ditargetkan akhir bulan Desember tim peneliti dapat mengajukan naskah publikasi, sehingga secara akademik keandalan Genose C19 dapat dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya, apresiasi terhadap produk karya anak bangsa ini mengemuka saat Menristek Bambang Brojonegoro menyerahkan GeNose C19 kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan, Muhadjir Efendi, di Jakarta, Kamis.
GeNose C19 buatan UGM ini diklaim mampu mendeteksi virus korona baru dengan cepat dan biaya sangat murah. GeNose C19 bukan alat diagnosis, melainkan alat screening atau penapisan yang termasuk kategori tes cepat atau rapid test.
GeNose C19 bekerja dengan cara mengambil sampel dari embusan nafas yang kemudian diolah menggunakan teknologi kecerdasan buatan.