CHINA — Salah satu perusahaan besar di China, Huawei, terungkap telah mengajukan paten untuk sistemnya yang bisa mengidentifikasi orang-orang dari etnis Uighur. Paten bermasalah ini diungkap oleh kelompok penelitian pengawasan video IPVM.
Dalam situs resminya, IPVM menuliskan bahwa ini menjadi bukti terbaru bahwa Huawei dan Megvii, startup pengenalan wajah di Tiongkok, menggunakan teknologi yang secara eksplisit bersifat rasis. Padahal sebelumnya Huawei mengatakan bahwa tidak ada teknologinya yang dirancang untuk mengidentifikasi kelompok etnis tertentu.
Dikutip dari situs resmi IPVM, perangkat kecerdasan buatan atau AI yang bisa secara otomatis mendeteksi apakah wajah seseorang itu adalah orang Uighur, digunakan secara luas di seluruh jaringan kamera keamanan polisi.
Sistem tersebut secara umum mendeteksi apakah wajah seseorang terlihat seperti etnis Uighur, Han (yang merupakan mayoritas etnis di China), atau ‘lainnya’. Uighur sendiri merupakan kelompok etnis yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam dan banyak tinggal di Provinsi Xinjiang.
Maya Huang dari Human Rights Watch mengatakan bahwa orang-orang Uighur tidak memiliki kekuatan di China. Hal itulah mengakibatkan adanya penganiayaan dan diskriminasi terhadap mereka.
SOURCES: BBC News, IPVM
https://www.bbc.com/news/technology-55634388
https://ipvm.com/reports/patents-uyghur