Pakar Geologi Jelaskan Terkait Sejarah Gempa Majene-Mamuju yang Pernah Terjadi Tahun 1969

2021-01-15 454

KOMPAS.TV - Gempa susulan berkekuatan 6,2 magnitudo kembali mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat dini hari (15/1/2021). Sebelumnya,gempa bumi dengan magnitudo 5,9 SR terlebih dahulu mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat.

Gempa susulan ini mengakibatkan sejumlah bangunan di Kabupaten Majene dan Mamuju rusak parah.

Sejumlah fasilitas umum seperti hotel, masjid dan rumah sakit hampir rata dengan tanah.

Proses evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan di Kota Mamuju, Sulawesi Barat masih terus dilakukan pada Jumat (15/1/2021).

Korban terjebak di reruntuhan bangunan rumah akibat gempa dengan Magnitudo 6.2 di Majene, Sulawesi Barat.

Tim Basarnas Mamuju langsung bergerak ke lokasi setelah mendapat laporan warga. Tim Basarnas Mamuju menurukan 4 regu ke beberapa titik di kota Mamuju.

Pakar Petrologi dan Geologi Universitas Hasanuddin, Adi Maulana menjelaskan jika Indonesia berada di wilayah cincin api (ring of fire) yang terletak di daerah interaksi lempeng-lempeng bumi sehingga sangat rentan terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami dan gunung meletus.

Selain itu, Adi juga menjelaskan jika gempa 5,9 SR dan 6,2 SR yang mengguncang wilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat ternyata kejadian yang berulang dari tahun 1969.

Dalam catatan BMKG episenter gempa di Kabupaten Majene Sulbar pada 14 dan 15 Januari 2021 sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 11 April 1967 magnitudo 6,3 di daerah Polewali Mandar.

Setelah itu dua tahun kemudian yakni 23 Februari 1969 terjadi gempa dengan episenter yang berdekatan dengan gempa 14 dan 15 Januari 2021.

Untuk penjelasan lebih lengkap, simak dialog berikut.

Free Traffic Exchange