Sriwijaya Air: FDR milik Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan - TomoNews

2021-01-13 2

SOURCES: BBC Indonesia, Reuters
https://www.bbc.com/indonesia/55600199
https://www.reuters.com/article/indonesia-crash/indonesia-retrieves-crashed-sriwijaya-air-planes-flight-data-recorder-idINKBN29H1IK

JAKARTA / INDONESIA — Tim SAR Indonesia berhasil menemukan FDR milik Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa, 12 Januari sore.

Penemuan ini telah dikonfirmasi langsung oleh Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi yang mengatakan, “FDR sudah ditemukan”, seperti yang dilaporkan oleh BBC.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga menegaskan bahwa Flight Data Recorder (FDR) ditemukan pada pukul 4:40 sore, beserta dua suar pemberi sinyal (beacon) yang seharusnya melekat pada FDR dan CVR. Namun, Cockpit Voice Recorder belum ditemukan.

"Cockpit Voice Recorder masih harus dicari tanpa bantuan beacon. Namun kami meyakini, karena beacon cockpit ditemukan di sekitar itu, dengan keyakinan itu CVR akan segera ditemukan," kata Panglima TNI seperti yang dikutip dari BBC.

Sementara itu Ketua dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono mengungkapkan harapannya agar data pada FDR dapat segera diunduh dalam waktu dua hingga lima hari mendatang “sehingga bisa diungkap apa yang terjadi”.

Kotak hitam atau black box pesawat terdiri dari dua perangkat, FDR (Flight Data Recorder) atau perekam data penerbangan dan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau perekam percakapan pilot.

Menurut Panglima TNI Hadi Tjahjanto, lokasi black box Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditandai dalam pencarian hari kedua pada Minggu 10 Januari lalu.

Sebanyak 88 orang penyelam dari tim gabungan telah dikerahkan untuk mencari dan mengangkat black box, puing-puing pesawat, serta jenazah para korban.

Pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air SJ-182 yang membawa 62 penumpang, jatuh ke laut pada Sabtu 9 Januari lalu, empat menit setelah mengudara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta dan hilang kontak.

Free Traffic Exchange