Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 - TomoNews

2021-01-11 2

SOURCES: CNN, BBC
https://edition.cnn.com/2021/01/09/asia/indonesia-sriwijaya-air-crash-search-intl-hnk/index.html
https://www.bbc.com/news/world-asia-55606599


INDONESIA — Otoritas Indonesia telah menemukan dipercaya serpihan tubuh dari salah satu penumpang pesawat Boeing 737-500 yang jatuh di laut setelah empat menit take-off dari Jakarta pada 9 Januari lalu.

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan 182, membawa 62 orang dari Jakarta menuju Pontianak, provinsi Kalimantan Barat.

Pesawat hilang kontak pada pukul 2:40 PM waktu setempat, 11 mil di utara laut Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta. Empat menit setelah mengudara di tengah hujan lebat. Pesawat jatuh 10,000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit sebelum menghilang dari radar, menurut Flightradar24.

Dilaporkan oleh CNN, sejauh ini lima kantong jenazah yang berisi tubuh korban telah ditemukan oleh tim Basarnas dan diserahkan kepada unit investigasi korban bencana di Jakarta untuk diidentifikasi, menurut koordinator misi, Rasman MS.

Selain itu, 10 kantong berisi puing-puing pesawat telah diserahkan kepada penyidik kecelakaan udara yang berbasis di Jakarta.

Pada Minggu 10 Januari, penyelam dari TNI AL telah menemukan reruntuhan yang dipercaya berasal dari pesawat Sriwijaya Air setelah berhasil melacak sinyal dari bangkai badan pesawat.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan yakin TNI AL telah menemukan badan pesawat.

Fokus pencarian berada di antara Pulau Laki dan Lancang yang dikenal sebagai rangkaian dari Kepulauan Seribu, yang berlokasi sekitar 20 mil barat laut Jakarta.

Sebanyak 28 kapal, 5 helikopter dan 2 pesawat telah dikerahkan dalam upaya pencarian bersama antara TNI AL, Polri, Penjaga Pantai dan Kementerian PErhubungan.

Sementara itu, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi mulai menyelidiki penyebab kecelakaan.

Menurut keterangan dari Menteri Transportasi, Budi Karya Sumadi, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 membawa 50 penumpang yang terdiri dari 43 orang dewasa dan 7 anak-anak, serta 12 awak kabin. Anggota keluarga penumpang telah berkumpul di pusat identifikasi korban di Jakarta dan menunggu kabar.