Keunggulan Baruna Jaya IV, Kapal Pencari Sriwijaya Air

2021-01-10 1,758

JAKARTA, KOMPAS.TV Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT) ikut melakukan proses pencarian kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu dengan mengerahkan kapal Baruna Jaya IV.

Kapal Baruna Jaya IV memiliki kemampuan membaca sinyal yang ada dalam dua jenis black box pesawat, yaitu voice data recorder (VDR) dan flight data recorder (FDR).

"Saat ini Baruna Jaya telah siap di Tanjung Priok untuk bergerak mencari black box yang terdiri atas cockpit voice recorder dan flight data recorder," ujar Kepala BPPT Hammam Riza.

Adapun beberapa peralatan yang disiapkan di kapal Baruna Jaya IV untuk menemukan puing-puing pesawat yang jatuh di dasar laut.

"Ini merupakan alat yang sering mendapatkan pesawat ataupun karam di dasar laut seperti yang kita alami pada saat terjadinya pesawat Lion maupun AirAsia beberapa waktu yang lalu," jelas Hammam.

Selain itu, adapun flight scan sonar yang digunakan untuk memindai objek yang mampu membedakan sedimen-sedimen di dasar laut.

Menurut catatan, Baruna Jaya juga pernah terlibat dalam pencarian pesawat Boeing 737 Adam Air penerbangan 574 di Sulawesi Tenggara pada 2007, pencarian kapal feri Bahuga Jaya di Selat Sunda pada 2012, dan pencarian KM Gurita di Sabang pada 1996.

Selain itu, kapal ini juga sempat dikerahkan untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pada 28 Desember 2014.

Kini petugas gabungan telah menangkap sinyal black box atau kotak hitam di sebuah lokasi yang diduga kuat menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Lebih lengkap untuk mengetahui keunggulan kapal Baruna Jaya, simak dialog bersama Kepala BPPT Hammam Riza.