SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Mantan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir tiba di kediamaannya di kawasan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, sekitar pukul 13.30 WIB, Jumat (8/1/2021) kemarin.
Tidak ada kerumunan warga yang menyambut kedatangannnya secara khusus.
Untuk kegiatan lanjutan, pihak-pihak yang ingin bertemu Baasyir akan diatur oleh keluarga.
"Agenda selanjutnya ini ustadz Abu intinya istirahat di rumah, karena ya bagaimanapun ini setelah perjalanan jauh. Saat ini Alhamdulillah kondisi fisiknya baik, kita tidak tahu setelah ini beberapa waktu ada efek-efek dari perjalanan jauh dan capek yang ada ini. Mudah-mudahan kita berharap sih nggak ada apa-apa," ujar Abdul Rohim, putra Abu Bakar Ba'asyir.
Sementara itu, Pengamat Terorisme Ridwan Habib berharap pemerintah mampu melakukan deradikalisasi terhadap Abu Bakar Baasyir.
Menurutnya jika berhasil, pengaruh Abu Bakar Basyir bisa dimanfaatkan untuk mengajak pengikutnya mendukung pemerintah.
"ABB setelah bebas ini sebenarnya tantangan bagi pemerintah. Jika pemerintah bisa melakukan program deradikalisasi yang berhasil menyentuh hati dan pikiran Ustadz Abu Bakar Ba'asyir sehingga mau menerima NKRI mau menerima pancasila bahkan mau menyatakan dalam tanda kutip mengimbau jemaahnya untuk mendukung peran pemerintah terutama dalam menghadapi pandemi corona. Saya rasa itu dampaknya akan luar biasa sekali dan akan sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia," ujarnya.