SRAGEN, KOMPAS.TV - Akibat naiknya harga kedelai impor yang mencapai Rp 9.500,- per kilogram, membuat perajin tahu tempe di Sragen, Jawa Tengah tidak mendapatkan untung. Meski hanya kembali modal, namun salah satu perajin tahu tempe di Sragen, Suyatno tetap berproduksi, dan tidak akan merumahkan karyawannya yang berjumlah 8 orang.
Untuk mensiasati harga kedelai impor yang naik, ukuran tahu tempe terpaksa dikurangi tanpa menaikkan harga jual. Naiknya harga kedelai impor yang berdampak pada produksi tahu tempe pun mempengaruhi angsurannya di bank, karena produksi awal tahu tempe dengan meminjam uang di bank. Perajin tahu tempe kini hanya bisa berharap, pemerintah secepatnya melakukan tindakan agar harga kedelai impor turun, sehingga perajin tahu tempe tidak merugi dan gulung tikar.
#TahuTempe #PerajinTahuTempe #KedelaiImpor