Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional Tidak Mencapai Target?

2021-01-05 857

JAKARTA, KOMPAS.TV - Realisasi program pemulihan ekonomi nasional, atau PEN tidak mencapai target yang sudah dianggarkan.

Kementerian keuangan mencatat, hingga penghujung 2020, anggaran PEN yang terpakai sebesar 579,78 triliun rupiah.

Total 84,4 persen dari pagu yang ditetapkan, senilai 695.2 triliun rupiah.

Pemulihan ekonomi akibat dampak covid -19 ini menyasar sejumlah sektor.

Namun, ada 3 sektor yang menelan anggaran terbesar.

Pertama adalah perlindungan sosial, sebesar 220,3-9 triliun rupiah. Hampir semua pagu terpakai.

Bansos diguyur besar-besaran untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan laju kemiskinan.

Kemudian, 112,44 triliun rupiah digelontorkan untuk mendukung UMKM, seperti dalam bentuk permodalan.

Dan ketiga, tentunya di sektor kesehatan sebesar 63,51 triliun rupiah.

Untuk tahun ini, pemerintah menganggarkan 403,9 triliun untuk PEN. Angka ini memang lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu di awal pandemi. Namun, APBN sendiri juga bekerja untuk memulihkan ekonomi.

Dalam pen tahun ini, perlindungan sosial tetap menelan anggaran tertinggi, meski tak sebanyak tahun lalu, yakni sebesar 110,2 triliun rupiah.

Sementara sektor kesehatan dianggarkan 25,4 triliun rupiah. Salah satunya untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi.