BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Meski Jembatan Bromo telah ditutup untuk mengantisipasi kerumunan, ratusan pengunjung nampak acuh dan ngotot mengunjungi lantaran penasaran melihat jembatan gantung bermodel "roller coaster" yang baru di bangun.
Meski tak bisa melintas ataupun berswafoto di atas jembatan, warga tetap berkumpul di kaki jembatan untuk mengabadikan momen.
Sementara, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin nampak diturunkan untuk mengkampanyekan protokol kesehatan, terutama menghindari kerumunan.
Mengingat kondisi di kawasan Jembatan Pulau Bromo berjubel bagaikan pasar.
Bahkan, di lokasi terlihat orangtua yang nekat membawa anak di bawah lima tahun dan berisiko mudah terinfeksi virus corona.
Hal inilah yang menjadi keprihatinan juru bicara satuan tugas covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi karena berpotensi menularkan covid-19.
Dengan kondisi banyaknya warga yang berkerumun, dikhawatirkan menjadi potensi penularan covid-19 sehingga dinas kesehatan mengimbau agar masyarakat menaati protokol kesehatan.
"Kita sangat prihatin orang banyak berkerumun di sini, khawatir kalau jadi potensi penularan covid-19, sehingga tim Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Tolong hargailah apa yang sudah dilakukan petugas, akan jadi sia-sia upaya selama ini kalau masyarakatnya tidak taati protokol kesehatan ini," ucap Machli.
Juru bicara satuan tugas covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi meminta masyarakat bisa menghargai kinerja petugas yang terus mengimbau untuk menaati protokol kesehatan, hingga pandemi ini berakhir.