TEGAL, KOMPAS.TV - Pengelola stasiun Kota Tegal, memanfaatkan gedung birao yakni bangunan peninggalan belanda yang banyak disebut lawang satus atau miniatur lawang sewu. Pelayanan Rapid antigen Covid-19 sengaja dipisahkan dari kawasan stasiun dengan maksud untuk menjaga jarak antara calon penumpang yang akan melakukan tes.
Rapid antigen menjadi persyaratan wajib setiap penumpang kereta api yang akan melakukan perjalanan jarak jauh. Agar protokol kesehatan terjaga dan tertata, cara pelayanan rapid antigen menggunakan nomor antrian yang dibagikan secara bertahap. Dari jumlah lima puluh nomor antrian, dalam waktu dua jam dibagi enam tahapan.
Calon penumpang diimbau untuk melakukan test pada sehari sebelum hari keberangkatan. Hal ini untuk menghindari keterlambatan naik kereta api dan juga mengoptimalkan layanan. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit hasil rapid test antigen sudah bisa diketahui.
Sementara para calon penumpang menanggapi positif dengan penerapan rapid test antigen sebagai syarat wajib pengguna transportasi umum. Menurutnya hal tersebut justru sebagai kenyamanan diri sendiri. Biaya rapid test antigen sebesar seratus lima ribu rupiah dari PT Kereta Api Indonesia dianggap cukup murah dibanding diluaran.
Dalam setiap hari petugas menyediakan tiga ratus swab kit. Layanan rapid test antigen ini dari mulai pukul 07:00 sampai dengan 19:00 waktu indonesia barat. Terdapat dua bilik pelayanan yang dijaga empat petugas analis yang melakukan pengetesan.