KEDIRI - BLITAR, KOMPAS.TV - 2 rumah sakit milik pemerintah di Kabupaten Kediri dan Kota Blitar Jawa Timur/ terpaksa mendirikan tenda darurat untuk perawatan sementara pasien corona. Hal ini dilakukan karena ruang isolasi dan perawatan pasien Covid-19 penuh menjelang tahun baru 2021.
Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Kediri terus mengalami peningkatan. Hal ini membuat 26 ruangan isolasi di RSUD Simpang Lima Gumul penuh. Pihak rumah sakit langsung mendirikan tenda darurat dengan kapasitas 4 tempat tidur. Tenda darurat ini digunakan sebagai tempat perawatan sementara pasien corona.
Humas RSUD Simpang Lima Gumul, Ahmad Jazuli mengatakan tenda darurat juga dilengkapi fasilitas kesehatan yang sama dengan ruang isolasi Covid-19. Dengan adanya tenda darurat, diharapkan pasien corona dapat terlayani dengan baik.
Pihak rumah sakit terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Satgas Covid-19 untuk mencarikan rumah sakit rujukan lainnya.
Hal yang sama juga dialami rumah sakit umum daerah Mardi Waluyo Kota Blitar. Ruang isolasi pasien covid di rumah sakit ini penuh.
Wakil Direktur RSUD Mardi Waluyo, Herya Putra Dharma mengatakan bahwa saat ini ada 38 pasien covid 19 yang dirawat, padahal kapasitas tempat isolasi hanya menyediakan 35 tempat tidur. Pihak rumah sakit juga sempat menutup ruang IGD, karena penuh pasien suspek covid-19.
Agar pasien suspek covid terlayani, pihak rumah sakit langsung mendirikan 2 tenda observasi di bagian halaman. Tenda tersebut dapat menampung 20 orang pasien suspek corona. Tenda observasi tersebut sebagai bentuk antisipasi melonjaknya kasus Covid-19 selama libur natal dan tahun baru.
Tim satgas Covid-19 Kota Blitar dan Kabupaten Kediri meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, karena kasus covid terus meningkat signifikan.
#RumahSakit #Covid-19 #TendaDarurat