LAMPUNG, KOMPAS.TV - Perjalanan demokrasi Indonesia tak lepas dari sosok Abdurrahman Wahid, yakni presiden keempat Indonesia atau yang biasa akrab disapa Gus Dur.
Ketokohannya yang kuat serta sikap nasionalismenya terhadap negara yang begitu tinggi dirasa patut dijadikan contoh bagi anak muda masa kini.
Pesan itu disampaikan langsung oleh sejumlah elit politik dan akademisi saat kegiatan bedah buku yang digelar di Universitas Lampung.
Buku berjudul "Gus Dur jatuh dari kursi presiden dan keberpihakan media massa" merupakan karya Profesor Karomani, sekaligus rektor Universitas Lampung.
Kegiatan dibuka oleh ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj. Mengahdirkan sejumlah narasumber termasuk anak dari presiden keempatan Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid serta Menko Polhukam Mahfud MD.
Bedah buku yang dilaksanakan di ruang rapat rektorat Universitas Lampung ini berlangsung secara virtual dengan sejumlah panelis dari berbagai latar belakang.
Sebagai penulis Profesor Karomani menyebut sosok Abdurrahman Wahid sebagai presiden keempat Indonesia memiliki ketokohan yang sangat kuat sehingga pemikiran dan legasi yang ditinggalkan tak lekang oleh zaman.
Salah satunya adalah sikap legowo yang ia miliki, saat harus turun dari kursi presiden. Sikap ini yang disebut perlu dicontoh sebagian besar anak bangsa masa kini saat memutuskanuntuk terjun ke dunia politik.
Kegiatan bedah buku ini juga sebagai bentuk mengenang haul Gus Dur, sekaligus membuka sejarah secara gamblang tentang perjalanan salah satu bapak bangsa yang berkontribusi melalui pemikirannya yang terbuka dan lugas.
#GusDur #HaulGusDur #AbdurrahmanWahid