JAKARTA, KOMPAS.TV - Investor asing juga mulai melirik potensi energi di kawasan timur Indonesia.
Salah satunya perusahaan asal Eropa, yang telah menyatakan minat untuk berinvestasi di Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal II 2020 terkontraksi 5,32 persen.
Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.
Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Raden Pardede mengatakan, menurunnya ekonomi RI di kuartal II 2020 memang sudah diprediksi sebelumnya.
Namun dia mengaku, proyeksi angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV hingga tahun 2021 akan lebih sulit dilakukan, mengingat ketidakpastian yang masih tinggi di belahan dunia manapun.
"Faktor ketidakpastiannya tinggi sekali, kita sulit sekali memastikan proyeksi. Kita lihat IMF, World Bank, OECD, dan lembaga pemeringkat lainnya merevisi ke bawah terus menerus. Saya katakan sulit membuat proyeksi tahun depan, bahkan kuartal III dan IV," kata Raden dalam konferensi video, Rabu (5/8/2020).
Raden menuturkan, kembali pulihnya ekonomi ke level normal adalah dengan menemukan vaksin Covid-19 yang ampuh.
Sementara untuk mencegah resesi, pemerintah perlu mempercepat pencairan stimulus dan bansos ke masyarakat kelas menengah ke bawah.