YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - GeNose, alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas buatan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, akhirnya mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan. Hanya dengan hembusan nafas yang dimasukkan dalam kantong dan dianalisis dengan alat khusus yang diberi nama genose ini, bisa mendeteksi pasien Covid-19 dalam hitungan menit. Pada 24 Desember 2020 lalu, alat inipun berhasil mengantongi izin edar dari kementerian kesehatan.
"Alhamdulillah GeNose C19 sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. Kermarin tanggal 24 Desember 2020, kami dari tim peneliti dan tim inovator dan juga para industri kolaborasi siap untuk mensuseskan agar kemudian GeNose ini bisa diproduksi massal, kami suda memulai dengan batch, pertama dengan 100 unit GeNose dan itu akan kami serahkan kepada Badan Intelijen Negara dan Kemenristek BRIN, karena dari sana kami bisa memproduksi ini" ujar Kuwat Triyono Ketua Tim GeNose UGM.
Teknologi yang dikembangkan para ilmuwan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini, di klaim mampu membedakan pasien Covid-19 dan tidak dari sinyal organik yang mudah menguap, yang terkandung dalam nafas seseorang. Dari hasil penelitian nafas pasien Covid-19 diduga memiliki kandungan partikel organik yang khas di dalam hembusan nafas yang bisa digunakan untuk membedakan pasien penderita pernafasan lain.
Alat ini telah diuji kalibrasi pada 600 sampel pasien di Rumah Sakit Yogyakarta. Dan hasilnya diklaim memeliki akurasi di atas 95 persen. Selain cepat karena hanya butuh sekitar dua menit untuk mendapatkan hasil, alat GeNose ini juga membutuhkan biaya sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 untuk sekali pengujian.
Meski demikian penggunaan alat GeNose ini sebagai alat skrining atau diagnosis seperti tes usap PCR atau antigen Covid-19, masih harus dikaji lebih lanjut.
#GeNose #UniversitasGadjahMada #Yogyakarta