Kaleidoskop 2020: Covid-19 Masuk, Rizieq Berulah, Vaksin Jadi Asa

2020-12-28 40,074

Sejak awal 2020, pandemi corona virus disease 2019 (covid-19) lamat-lamat sudah terdengar di Indonesia. Sejumlah kejadian di Wuhan, Tiongkok membuat warga dunia khawatir, tak terkecuali bagi warga Indonesia. 



Dan benar, penyakit yang disebabkan oleh virus korona baru (SARS-CoV-2) ini menyebar dengan cepat. Kasus pertama penyakit ini muncul di Indonesia pada awal Maret. Pemerintah saat itu menyatakan ada dua orang terinfeksi. Tanpa menyebut identitas, kedua pasien itu adalah Pasien 01 dan Pasien 02.



"Sudah dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menteri Kesehatan bahwa ibu dan putrinya positif korona," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 2 Maret 2020.



Hari demi hari, kasus orang tertular covid-19 terus bertambah. Penelusuran kontak menjadi standar setiap kali ada pasien yang terjangkit. 



Dan hingga sembilan bulan dari sejak kemunculan pertama kali, angka positif covid-19 di Indonesia sudah menyentuh 650 ribu orang. Terbanyak di Asia Tenggara.



Di tengah masih berjibakunya Indonesia melawan virus korona, muncul kabar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab akan pulang ke Indonesia. Kepulangan Rizieq ini mendapat tempat bagi para pengikutnya. 



Kehadiran Rizieq sudah dinantikan simpatisannya sejak bertolak ke Arab Saudi sejak 26 April 2017. Kepergian Rizieq itu terjadi di saat polisi tengah mengusut kasus pornografi dan penghinaan Pancasila yang menjeratnya.



Pada 10 November, Rizieq tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Ribuan pengikutnya berkerumun untuk menyambut dia. Kedatangan Rizieq yang disambut kerumunan massa ini membuat bandara lumpuh selama lima jam.



Tak cukup sampai di situ, sosok Rizieq juga mengundang kerumunan saat dia menghadiri acara peletakan batu pertama di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Megamendung, Kabupaten Bogor, pada 13 November. Polisi mencatat sebanyak 3.000 orang berkumpul dalam acara itu. Artinya, hanya berselang tiga hari, Rizieq sudah menciptakan dua kerumunan besar warga. 



Malamnya, di hari yang sama, Rizieq tak berhenti memantik kerumunan warga saat mendatangi acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. 

Puncaknya, kerumunan kembali dihadirkan Rizieq pada Sabtu, 14 November malam. 



Masih menyambut maulid, Rizieq mengundang banyak orang di kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat. Acara maulid ini diiringi dengan akad nikah putrinya, Syarifah Najwa Shihab. Saking banyaknya orang yang datang, satu jalur jalan utama di Tanah Abang yang menuju Slipi ditutup.



Tiga lokus kerumunan yang diciptakan Rizieq dalam kurun empat hari jelas merusak upaya pemerintah menggelorakan jaga jarak selama delapan bulan terakhir. Protokol kesehatan yang selama ini dijaga seolah-olah tak berarti dengan ulah tersebut.



Berselang dua minggu dari peristiwa tersebut, laju penambahan pasien yang terjangkit covid-19 melonjak tinggi. Akun @perupadata di Twitter mencatat terjadi penambahan 50 ribu kasus hanya dalam rentang waktu 10 hari. Sebuah penambahan tertinggi selama delapan bulan kasus pandemi terjadi.



Sebagai perbandingan, sejak kasus covid-19 pertama kali muncul pada Maret, angka paparan sebanyak 50 ribu kasus membutuhkan waktu 115 hari. Kini, kian hari rentang keterpaparan virus ini semakin sempit dan masif. 



Di tengah masih tingginya tingkat penularan, muncul asa bernama vaksin. Pemerintah mengumumkan telah mendatangkan 1,2 juta vaksin dari Sinovac Biontech. Vaksin asal Tiongkok itu tiba pada Minggu, 6 Desember 2020.



Kedatangan vaksin ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan laju penularan. Presiden Jokowi bahkan menyatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia akan menerima vaksin secara gratis. 



Saat ini penggunaan vaksin masih menunggu pengujian dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Vaksinasi baru bisa dilakukan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use of authorization/EUA).
Kaleidoskop 2020: Covid-19 Masuk, Rizieq Berulah, Vaksin Jadi Asa

Free Traffic Exchange