Ada Mutasi Virus Corona di Inggris, Bagaimana Nasib Vaksin RI?

2020-12-25 1,303

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa, sampai saat ini belum ada bukti bahwa mutasi virus Covid-19 yang muncul di Inggris bisa mempengaruhi efektivitas vaksin.

Oleh karenanya pengembang vaksin Covid-19 hingga saat ini masih sesuai dengan peta jalan.

Namun Bambang mengingatkan bahwa, Covid-19 merupakan virus yang masih bagian dari virus corona yang artinya sangat dekat dengan virus flu.

Virus flu sendiri untuk vaksinnya setiap dua hingga tiga tahun sekali harus dilakukan update, karena mutasi yang masih terjadi.

"Paling tidak sampai mutasi yang terjadi di Inggris ini belum ada ada bukti bahwa strain ini atau varian ini bisa mengganggu efektivitas dari vaksin, jadi pengembangan vaksin tetap on track," jelas Bambang dalam diskusi Virtual di BNPB pada Kamis (24/12).

Varian baru dari virus Covid-19 yang ada di Inggris disebut memiliki tingkat penularan yang lebih cepat. Maka Bambang menekankan meski belum ditemukan adanya pengaruh varian baru tersebut terhadap vaksin, namun tingkat penularan yang lebih cepat patut diwaspadai.

"Tentu kita harus sangat waspada. Dengan peningkatan kasus positif dan infeksi yang tinggi kita harus jaga agar varian ini tidak buat keadaan jadi berat," imbuhnya.