Ribuan Keluarga di Beijing, Melaporkan Penghancuran Rumah Secara Paksa

2020-12-23 1

Ribuan keluarga di Beijing melaporkan rumah mereka, dihancurkan secara paksa oleh pihak otoritas. Pintu ke properti pribadi telah dirobohkan setiap hari, menurut penduduk setempat, sebelum rumah-rumah dirobohkan.

Penduduk di satu lingkungan Beijing menghadapi apa yang oleh banyak orang disebut, mimpi buruk. Mereka tinggal di "Desa Budaya Xiangtang" Beijing di dalam Distrik Changping. Tapi sekarang, rezim memaksa mereka untuk pindah, di tengah musim dingin. Jika mereka menolak, pejabat menggunakan taktik lain untuk membujuk mereka, seperti memutus aliran air, pemanas, dan listrik. Nama pemilik rumah juga akan ditambahkan ke daftar hitam. Beberapa warga melakukan pengambilan video di lokasi kejadian.

Pejabat setempat kini menolak untuk mengakui akta dan sertifikat kepemilikan rumah, yang sebelumnya diberikan oleh pejabat yang sama.

Proyek perumahan distrik itu diluncurkan lebih dari 20 tahun yang lalu oleh pemerintah daerah.
Seniman, penyanyi, fotografer, ahli kaligrafi dan veteran diundang serta didorong untuk pindah ke daerah tersebut.

Tapi sekarang, penduduk setempat menyaksikan tim pembongkaran merobohkan rumah mereka.

Beberapa pemilik rumah mengatakan mereka berencana meninggalkan Tiongkok, untuk memulai hidup baru.

Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)

Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/

Free Traffic Exchange