KAB. SEMARANG, KOMPAS.TV - Dampak pandemi Covid-19 dirasakan semua kalangan, tidak terkecuali pengajar seni musik di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tidak mau menyerah dengan keadaan, akhirnya limbah kayu dimanfaatkan menjadi sebuah alat musik drum.
Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, penghasilan Adi Nugroho sebagai pengajar seni musik menurun drastis. Namun warga Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini tidak ingin menyerah begitu saja. Dengan modal pengalamannya sebagai pemain drum dan pengajar selama dua tahun, ia membuat alat musik drum yang kemudian bisa ia jual. Bagian set drum yang ia buat adalah snare drum.
Snare drum yang ia buat berbahan dasar limbah kayu. Karena keterbatasan modal, alat untuk memproduksi snare drum yang dipakai masih manual. Dengan memanfaatkan barang yang tidak terpakai, seperti besi, papan yang dibentuk lingkaran kemudian dimodifikasi untuk merakit bahan snare drum. Untuk membuat snare drum dibutuhkan waktu sekitar tiga minggu. Diawali dengan membuat pola snare drum, yang disesuaikan dengan ukuran kayu bekas. Setelah itu kayu dihaluskan kemudian dipasang aksesorisnya.
Hasil karya snare drum dijual sesuai ukuran, yakni dikisaran 1,5 juta hingga 3,3 juta rupiah. Snare drum dipasarkan secara daring dan telah dikirim di berbagai wilayah di Jawa Tengah hingga Jakarta.
#SnareDrum #Covid19 #LimbahKayu