JAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan PBB, UNESCO, menetapkan pantun sebagai warisan budaya dunia.
Pantun masuk kategori warisan budaya tak benda, karena penyebarannya yang begitu luas, melintasi daerah dan negara.
Pantun, puisi melayu yang sudah menjadi bagian hidup sebagian masyarakat Indonesia dan Malaysia, ditetapkan sebagai warisan budaya dunia, dalam kategori warisan budaya tak benda, oleh organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB, UNESCO.
Penetapan itu dilakukan di kantor pusat UNESCO di Paris, Prancis, Kamis lalu.
UNESCO kemudian mengumukan melalui akun twitternya.
"pantun, sebuah syair melayu yang berima dalam lagu dan tulisan, baru saja ditorehkan ke dalam daftar warisan tak benda. Selamat #Indonesia dan #Malaysia," tulis UNESCO.
Dalam video yang diunggah UNESCO di akun youtube nya, disebutkan, salah satu alasan pengusulan pantun jadi warisan budaya dunia, adalah karena penyebarannya yang begitu luas, melintasi daerah dan juga negara, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Malaysia.
"pantun adalah bagian dari kekayaan budaya nusantara. \
Kami berharap inkripsi pantun dalam nominasi multinasional untuk mewakili warisan budaya tak benda oleh UNESCO, akan mendorong dialog lintas budaya dan saling menghormati antara sesama manusia.
Bagi komunitas melayu, pantun memiliki peran penting sebagai instrumen komunikasi sosial dan bimbingan moral yang menekankan keseimbangan, harmoni dan interaksi manusia dalam syairnya.
