JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanggapi pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal penghilangan sebutan kadrun dan kampret.
Wakil Sekretaris Jenderal PPP Ahmad Baidowi menyampaikan hal tersebut pada hari Kamis (18/12/20).
Dalam pernyataannya, Wasekjen PPP Ahmad Baidowi meminta imbauan untuk tidak menyebut kampret dan kadrun, harus diimbangi dengan penyetopan kata cebong, sehingga tidak berat sebelah.
"Himbauan dari Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo untuk menghapus ataupun menghilangkan dan tidak lagi menggunakan kata-kata kampret, kata-kata kadrun karena dianggap pelecehan. Saya kira ini sebuah imbauan yang bagus, tetapi lebih baik imbauan itu juga berimbang. Artinya apa? sebutan-sebutan cebong juga seharusnya diimbau untuk tidak digunakan," ujar Baidowi.
Baidowi menyebut kata-kata itu bukan saja melecehkan Tuhan, tetapi juga melecehkan manusia itu sendiri.
"Masa orang baik, orang pinter, disebut cebong, disebut kampret, disebut kadrun. Itu imbauan yang simpatik. Tetapi lebih baik lagi kalau pak Gatot juga mengimbau melarang penggunaan cebong," lanjut Baidowi.