23 Tersangka Teroris Tiba di Jakarta dari Lampung

2020-12-17 1,061

JAKARTA, KOMPAS.TV - 23 tersangka teroris yang ditangkap di Lampung, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu siang, dengan pengawalan ketat tim Densus 88 Antiteror Polri.

Mereka adalah tersangka teroris, yang tergabung dalam kelompok Jemaah Islamiyah.

Kelompok ini terlibat dalam sejumlah aksi terorisme di Indonesia sejak awal tahun 2000-an.

Dari bandara Soekarno-Hatta, ke-23 tersangka teroris kelompok Jemaah Islamiyah ini kemudian dibawa ke Rutan Teroris di Mako Pusat latihan Brimob, di Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Dua di antara mereka, teroris yang paling dicari Polri selama belasan tahun, yaitu Zulkarnaen dan Upik Lawanga.

Sementara 21 tersangka lain memiliki keterkaitan dengan Zulkarnaen dan Upik Lawanga.

Zulkarnaen adalah buronan Polri selama 18 tahun, sampai akhirnya ditangkap pada 10 Desember lalu, di Lampung Timur.

Zulkarnaen merupakan otak dari peledakan bom bali satu di tahun 2002, bom Mariot pertama di tahun 2003, dan bom Bali dua tahun 2005.

Zulkarnaen juga memiliki kemampuan merakit senjata api, dan bom berdaya ledak tinggi.

Selain itu, ia juga merupakan pelatih akademi militer di Afganistan selama tujuh tahun.

Selain itu, ada pula tersangka teroris Upik Lawanga yang ditangkap pada 23 November 2020 di Lampung.

Taufik Bulaga alias Upik Lawanga disebut sebagai murid langsung dan penerus dari ahli pembuat bom di kelompok JI Doktor Azahari.

Azahari tewas terbunuh dalam sebuah penggerebekan di Kota Batu, Jawa Timur pada tahun 2005.

Kemampuan Taufik Bulaga merakit bom membuat ia dijuluki sebagai profesor oleh kelompoknya.

Upik lawanga terlibat sejumlah aksi peledakan bom di tanah air di antaranya, bom di GOR Poso dan Pasar Tentena yang menewaskan puluhan orang.


Free Traffic Exchange