JAKARTA, KOMPAS.TV - PSI tetap akan bersikap kritis terhadap anggaran DKI Jakarta, meski semua fraksi memilih walk out saat Sidang Paripurna Senin lalu.
Walk out sebelumnya dilakukan anggota DPRD karena menilai sikap PSI di DPRD tidak konsisten dengan sikap DPW.
Anggota DPRD DKI Jakarta memilih walk out atau meninggalkan Sidang Paripurna.
Hal ini dilakukan ketika fraksi PSI membacakan pandangan umum terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan tata ruang peraturan zonasi Senin lalu.
Aksi walk out anggota DPRD DKI Jakarta ini diawali protes yang disampaikan oleh anggota DPRD DKI fraksi Golkar Jamaludin.
Sikap fraksi PSI di DPRD dianggap tak konsisten dengan kebijakan DPW PSI.
Atas sikap walk out seluruh fraksi di DPRD, PSI menyatakan akan tetap menyuarakan kritik pada DPRD.
Ketua DPW PSI Jakarta Michael Vitor Sianipar seperti yang kami kutip dari laman detik.com menyatakan ,
"Apapun yang terjadi, kami akan terus menyuarakan kepentingan rakyat kami terus komitmen menjaga uang rakyat. Tentunya pilihan yang kami ambil kemarin membawa konsekuensi politik."
Sikap kritis PSI terhadap anggaran yang di DKI Jakarta bukan saja soal usulan kenaikan gaji bagi anggota DPRD atas rencana kerja tahunan.
Beberapa waktu lalu PSI juga mengkritik besaran rencana anggaran dinas di dinas pendidikan DKI Jakarta atas pengadaan lem aibon senilai 82 miliar rupiah.
