BANDUNG, KOMPAS.TV Mencoba bangkit dari dampak pandemi Covid-19, para perajin golok hias di Kampung Sukamahi, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tetap melanjutkan produksi.
Golok hias yang sempat tembus pasar Eropa ini, pemasarannya sempat terkendala akibat pandemi Covid-19.
Puluhan tahun kampung Sukamahi terkenal sebagai kampung pandai besi yang memproduksi golok hias.
Produksi golok menjadi mata pencaharian mayoritas penduduk di kampung ini.
Produksi golok hias terbagi dalam beberapa bagian, dan uniknya warga di kampung ini berbagi tugas.
Ada khusus membuat sarung dan gagang golok lengkap dengan seni ukir yang khas, serta penempaan besi yang sudah dipola untuk dijadikan golok, atau keris.
Jenis golok yang diproduksi di kampung ini di antaranya, golok nyere, ada juga golok jagal untuk memotong.
Lainnya ada golok hias, seperti kujang, tongkat, dan masih banyak model golok hias lainnya.
Umumnya, golok hias dari kampung Sukamahi dikirimkan ke distributor yang ada di Sukabumi.
Harga golok dibanderol mulai dari puluhan ribu, hingga jutaan rupiah.
Dijuluki kampung golok, kampung sukamahi ini kerap disambangi tamu dari luar daerah, dengan berbagai tujuan seperti studi banding.
Masyarakat setempat sadar akan protokol kesehatan, hingga mereka menyediakan sejumlah fasilitas cuci tangan yang di tempatkan hampir di setiap gang.