BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Sebanyak 471 warga binaan yang memiliki hak pilih di Lembaga Pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Banjarmasin mengikuti proses pemungutan suara, pada Rabu pagi (9/12/2020).
Pencoblosan dilakukan dengan membuka 5 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di halaman dalam lapas yang juga ditujukan untuk mengurangi konsentrasi massa. Protokol kesehatan diterapkan dimana penghuni lapas diwajibkan memakai masker dan sarung tangan serta cuci tangan sebelum dan setelah memasuki TPS.
Meski mengaku kurang sosialisasi terkait para calon, warga binaan tetap antusias memberikan hak pilihnya.
"Pilkada kali ini masih kurang sosialisasi untuk calon-calon yang bersangkutan, mungkin karena ini masa pandemi. Baru saja diketahui dari foto-foto yang dipasang pagi tadi," ujar Rizal yang merupakan warga binaan pemasyarakatan.
"Hak warga binaan harus tetap diberikan pada Pemilu ini, tidak bisa kita halangi dan tidak bisa mengintimidasi mereka untuk mencoblos. Juga telah diberikan sosialisasi melalui dampingan anggota kita," ungkap Kalapas Banjarmasin, Porman Siregar.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel, Agus Toyib yang memantau jalannya pemilihan meyakini pilkada kali ini berjalan lancar dengan protokol ketat.
"Setelah sampai di sini, kita lihat bahwa semua berjalan dengan baik, lancar, dan warga binaan juga cukup antusias untuk mengikuti Pilkada ini menggunakan hak pilihnya masing-masing," ujar Agus Toyib.
Dengan ini pihak lapas memastikan agar hak pilih warga binaan tetap terlayani untuk turut berpartisipasi di pilkada 2020.