BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Sosialisasi pengawasan partisipatif pilkada 2020 di Kalimantan Selatan, dilakukan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalsel di Banjarmasin dengan melibatkan kaum milenial, jumat (27/11/2020).
Para peserta merupakan alumni Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) daring yang telah menempa ilmu kepemiluan bersertifikat. Bahkan diantaranya telah mengikuti pendidikan khusus.
Selain masih memiliki idealisme yang tinggi untuk menolak politik uang dan pelanggaran lainnya, Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah, menyebut ada tiga tahapan yang diharapkan pada milenial.
"Tahap pertama mengerti dan tidak melakukan pelanggaran, kedua mereka muncul keinginan untuk melaporkan pelanggaran dan ketiga mengajak orang lain untuk tidak melanggar," ucap Erna.
Sementara itu, dilibatkan dalam peran pengawasan, para milenial memberikan apresiasi dan sejumlah strategi pun telah mereka siapkan agar pilkada berjalan luber jurdil.
"Kami mengapresiasi langkah Bawaslu Kalsel, peran pemuda kaum milenial diperlukan karena dari masyarakat pengawasan masih kurang, jadi pemuda harus mengisi kekosongan itu," ucap Alumni SKPP Nasional, Ahmad Sholihin.
Nor ulfah sa'diyah yang juga Alumni Skpp Nasional menyebut strategi yang bisa dilakukan dengan berbaur dengan masyarakat.
"Kita bisa ikut gabung dengan masyarakat, memberitahu money politik tidak boleh dilakukan, karena penerima dan pemberi dikenakan hukum pidana," terangnya.
Para pengawas partisipan ini nantinya akan dibekali formulir isian untuk memantau kejadian, tindakan tertentu hingga rekap perhitungan suara di TPS masing-masing.
Selain melakukan upaya pencegahan dan pelaporan pelanggaran serta hasil perolehan suara, di masa pandemi ini para pengawas partisipan ini juga akan membantu pelaksanaan protokol kesehatan.