Pemerintah Mengutuk Keras Pembunuhan Satu Keluarga oleh Teroris, Satgas Tinombala Kejar Pelaku

2020-11-29 1,915

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD sampaikan mengutuk keras perlakukan kelompok yang meneror di Desa Lembang Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

"Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," ujarnya melalui keterangan pers yang disiarkan di Youtube Kemenko Polhukam RI, Minggu (29/11)

Mahfud juga mengatakan kini Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala telah mengepung lokasi yang dicurigai terkait dengan pelaku teror di Sigi tersebut.

Diketahui insiden yang menewaskan empat orang warga tersebut menurut Mahfud MD dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur, kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi dan [satgas] operasi Tinombala sedang mengejar sekarang," lanjutnya.

Sebelumnya, satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh sekelompok orang tak dikenal.

Diduga pelaku merupakan kelompok teroris pimpinan Ali Kalora yang menjadi incaran polisi.

Kami sengaja menyamarkan visual ini karena mengandung unsur kengerian. Empat anggota keluarga yang merupakan ayah, ibu, anak, dan menantu ditemukan tewas mengenaskan di sekitar rumahnya.

Seluruhnya terdapat luka akibat serangan senjata api. Menurut saksi, korban diserang sekelompok orang yang membawa senjata laras panjang dan pendek.

Tidak hanya membunuh korban, pelaku juga melakukan pembakaran terhadap beberapa rumah milik korban dan warga.

Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama dalam wawancara melalui telepon di program kompas siang menyebut, personel Polres Sigi telah mendatangi lokasi kejadian dan memintai keterangan saksi mata.

Sejumlah saksi mata menyebut, pelaku pembunuhan terindikasi masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO dari Polres Sigi. Pelaku diduga merupakan kelompok teroris.

Free Traffic Exchange