Klungkung, KOMPASTV - Ni Wayan Mariani , asal banjar kawan , desa sulang , kabupaten klungkung, tetap semangat berjuang ditengah porak porandanya seluruh sector, akibat pandemi covid-19.
Ekonomi yang terpuruk di masa pandemi berdampak pada usaha kerajinan limbah batok kelapa yang selama ini geluti . Dari yang sebelumnya pesanan mencapai 50 kerajinan , kini menurun drastis menjadi 10 kerajinan .
Penghasilan suami Ni Wayan Mariani Yang bekerja sebagai buruh bangunan , juga belum cukup membantu untuk kehidupan sehari hari. Namun kini usahanya membuahkan hasil, dengan banyaknya pesanan melalui media sosial . Ia juga mengajak keluarganya membuat sarana upacara , untuk menambah penghasilan keluarga.
Setiap hari, ia selalu mengingatkan keluarganya untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti , menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak saat beraktivitas di luar rumah.
(slama pandemic ini barang ini macet, tapi saya jual ceper, jaritan canangmenanbah ekonomi, bapaknya pengayah tukang bangunan, tetap produksi dikit2 sambil buat ceperpenjualan dipasar klungkung..dimedsos ada juga pesanan, motifnya saya buat untuk motifnya model2 dari pelanggan biar ada yang beli, harganya yg kecil 20 ribu, 20 ribu sampai 40 yg bokor untuk dulang 250an ribu..sehari bisa kecil bisa buat tiga, ada orderan lebih semangat).
Selain disiplin menerapkan protokol kesehatan , Ni Wayan Mariani juga mengajak masyarakat tetap semangat , dengan kondisi ekonomi yang terpuruk , untuk bertahan hidup dan bangkit dari masa sulit saat pandemi covid 19 .
#klungkung #pandemi #semangatibu