Kisah Sukarelawan Pengungsian Merapi, Pilihan antara Keluarga atau Tugas Kemanusiaan

2020-11-23 1,561

MAGELANG, KOMPAS.TV - Adanya pengungsi di masa status siaga gunung merapi, menggerakkan sejumlah orang untuk menjadi sukarelawan.

Para sukarelawan dituntut bisa membagi waktu, antara keluarga, pekerjaa, dan tugas kemanusiaan di posko pengungsian.

Salah satu posko pengungsian di masa status siaga Gunung Merapi, ada di Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.

Sejak posko ini berdiri, Selvi Yulianti, seorang sukarelawan dari komunitas guruh merapi, sudah terlibat dalam pemenuhan kebutuhan warga yang mengungsi.

Agar semua berjalan lancar, Selvi harus pandai membagi waktu, antara mengurusi keperluan keluarganya sendiri, pekerjaan, dan tugas kemanusiaan di posko pengungsian.

Setelah urusan rumah terselesaikan, Selvi kemudian memberikan waktunya untuk posko pengungsian.

Di posko, Selvi memastikan kebutuhan warga selama mengungsi terpenuhi dengan baik. Mulai dari kebutuhan makan, air bersih, hingga kondisi kesehatan pengungsi.

Selvi juga menyediakan dirinya, sebagai teman bicara para pengungsi.

Selvi merasa bangga menjadi sukarelawan. Bukan pengakuan apalagi materi yang dicari Selvi.

Baginya, para pengungsi adalah keluarga baru yang akan membawa berkah dalam hidupnya di masa mendatang.

Free Traffic Exchange