TATA SURYA — Di alam semesta, ada beberapa ledakan cahaya yang paling kuat dan singkat, yang disebut ledakan radio cepat atau fast radio bursts atau FRB. Peneliti meyakini ledakan ini berasal dari luar Galaksi Bima Sakti. Namun, belum ada yang berhasil mengetahui sumber pasti dari ledakan ini.
Bagi para astronom sendiri, melacak sumber FRB adalah momen yang ditunggu demi mengetahui bagaimana kilatan gelombang radio misterius tersebut terjadi.
Sampai beberapa bulan lalu, para peneliti di Amerika Serikat dan Kanada melaporkan deteksi ledakan radio cepat yang bukan berasal dari galaksi lain, seperti yang dilaporkan dari Live Science. Studi ini telah dipublikasikan dalam bentuk 3 makalah dalam jurnal Nature pada 4 November lalu.
Menurut studi tersebut, gelombang radio atau FRB ini tampaknya telah tumbuh dari bintang ‘zombie’ atau neutron yang sangat kuat dan bersembunyi di galaksi. Disebut bintang neutron karena objek tersebut terbentuk dari sisa-sisa super padat ketika sebuah bintang masif yang lebih besar dari Matahari kita, mati.
Bintang neutron ini juga dikenal sebagai magnetar yang menampung medan magnet yang sangat kuat yang menyimpan energi besar dan bahkan mampu mengubah bentuk atom, seperti yang dikutip dari The Verge.
FRB sendiri diperkirakan muncul sekali hanya dalam waktu milidetik di langit malam di bumi, setiap kali, dan kilatan tersebut berasal dari luar galaksi kita, dan terletak di miliaran tahun cahaya jauhnya.
Dengan penemuan baru itu, Kiyoshi Masui, asisten profesor fisika di MIT yang mengerjakan studi tersebut memberitahu The Verge bahwa para astronom memiliki sumber yang lebih dekat untuk diteliti yaitu Magnetar.
Karena Magnetar terletak hanya 30,000 tahun cahaya di galaksi kita sendiri, secara kosmis. Menurut Masui, kini mereka telah melihat FRB yang berasal dari magnetar, ini membuktikan bahwa setidaknya ada beberapa fraksi FRB yang berasal dari magnetar.
Bima Sakti kita sendiri memiliki sekitar 30 magnetar yang telah diketahui khususnya SGR 1935 + 2154.
Dilaporkan dari Live Science, pada 28 April 2020, magnetar memasuki periode aktivitas baru dengan adanya dua kilatan FRB yang berlangsung 0,58 milidetik dan yang lainnya 0,33, dengan jarak sekitar 30 milidetik di antaranya.
Semburan singkat itu 4.000 kali lebih terang daripada gelombang radio lain yang pernah direkam di Bima Sakti, tulis para peneliti. Menurut para peneliti semburan tersebut adalah bukti, pada akhirnya, bahwa magnetar aktif mampu menghasilkan FRB.
SOURCES: Live Science, Journal Nature
https://www.livescience.com/milky-way-frb-magnetar.html
https://www.nature.com/articles/s41586-020-2863-y.epdf
https://www.theverge.com/2020/11/4/21547958/fast-radio-bursts-magnetar-neutron-star-milky-way-galaxy