Wakil Gubernur DKI Jakarta Menerima Kritikan dari Megawati Soal Jakarta Amburadul

2020-11-12 3,148

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku menjadi saksi hidup kondisi Jakarta pada 1950-an.

Namun Megawati menyanyangkan kondisi Jakarta saat ini menjadi amburadul.

"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Dulu waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950.... Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," kata Megawati saat menjadi pembicara dalam acara pemberian penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual', Selasa (10,11,2020).

Menurutnya para kepala daerah berkontribusi penting membangun kotanya menjadi city of intellectual.

Terkait sentilan Megawati, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menilai kritikan mega itu, sebagai masukan bagi pemerintah provinsi DKI.

Menurut Riza, Jakarta sudah lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan sebagai kota dengan pengelolaan transportasi terbaik di dunia.

Tanggapan berbeda disampaikan pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna.

Yayat menilai, Jakarta hanya fokus pada pembangunan fisik, tapi lupa membangun manusianya.


Lebih lanjut Mega mengatakan para kepala daerah dari partainya sukses membantun kota berilmu pengetahuan karena diajari di PDIP.

Dalam kesempatan pemberian penghargaan itu, adalah tiga daerah yang mendapatkan penghargaan itu adalah Kota Semarang, Kota Solo, dan Kota Surabaya.

"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya, itu adalah anak-anak dari partai saya," kata Megawati dalam keterangan tertulisnya.