JAKARTA, KOMPAS.TV - DKI Jakarta keluar dari zona merah penyebaran Covid-19, Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyororti jika hal terpenting yang harus dihadapi ialah masih tingginya angka kematian di DKI Jakarta.
Dicky menyebut hal ini menandakan ada suatu program pemerintah yang tidak optimal.
"Angka kematian ini adalah indikator akhir dalam satu pandemi. Angka kematian ini sebagai indikator akhir ketika muncul ini pertanda tidak bagus. Pertanda ada satu program yang tidak gagal, tidak optimal," kata Dicky saat dihubungi KompasTV, Sabtu (7/11/2020).
Kemampuan jangkauan testing, dimaksud Dicky menjadi salah satu program yang belum bisa diterapkan secara maksimal oleh DKI Jakarta.
Dicky juga menyebut tes yang dilakukan dengan spesimen yang ada belum ideal.
"Menjelang akhir Oktober, penurunannya selalu di bawah 10.000. Ini tidak seimbang dengan tes positivity rate yang masih belum mencapai 5 persen. Artinya kalau belum sesuai target, nggak ada penurunan," lanjutnya.
Warga Jakarta diimbau tetap waspada walaupun DKI Jakarta telah dinyatakan keluar dari zona merah penyebaran Covid-19.
Apa yang harus dicermati?
Simak pembahasannya bersama Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman.