TEGAL, KOMPAS.TV - Puluhan kubik sampah dari berbagai jenis menumpuk di aliran sungai kemiri di Desa Kupu Kecamatan dukuhturi Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Sampah yang dipenuhi batang dan ranting bambu serta kayu ini menghambat aliran sungai kemiri sehingga rawan terjadi banjir di sejumlah Desa. Sumbatan sampah terparah terdapat di bawah jembatan lama Desa Kupu.
Guna membersihkan sampah yang menumpuk di aliran sungai kemiri, puluhan warga relawan dan TNI Polri, minggu siang (01/11/2020) dikerahkan agar aliran sungai kembali normal. Warga, relawan badan penanggulangan bencana, PMI dan anggota pramuka dibantu personil TNI Polri hanya menggunakan peralatan seadanya.
Sekretaris daerah Kabupaten Tegal, Widodo Joko Mulyono mengatakan, penyumbatan sampah di aliran sungai kemiri di bawah jembatan lama Desa Kupu tersebut terjadi karena berbagai faktor. Diantaranya adanya pohon-pohon bambu yang berada di bantaran sungai sehingga mudah terbawa arus saat hujan besar dan akibat konstruksi penyangga jembatan lama yang menghambat aliran sungai.
Untuk itu pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait termasuk balai besar wilayah sungai pemali comal untuk melakukan pemangkasan pohon bambu di sekitar bantaran sungai. Selain itu konstruksi jembatan lama akan dibongkar agar aliran sungai tidak terhambat.
Menurutnya memasuki musim hujan, di wilayah Kabupaten Tegal terdapat sejumlah Kecamatan yang dikategorikan rawan banjir. Yakni Kecamatan Warureja, Suradadi, Kramat, Adiwerna Dukuhturi dan Slawi. Sementara wilayah rawan longsor yakni di Kecamatan Jatinegara, Bojong, Bumijawa dan Balapulang. Pihaknya mengimbau masyarakat di daerah tersebut untuk mewaspadai terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.