LUMAJANG, KOMPAS.TV - Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat di tengah pandemi Covid-19, salah satu pondok pesantren di Lumajang Jawa Timur menerapkan model eco-pesantren.
Semua kegiatan di pesantren ini berbasis ramah lingkungan, seperti pengolahan sampah hingga sanitasi. bupati setempat pun meresmikan pesantren tersebut sebagai percontohan.
Pondok pesantren tersebut adalah Pondok Pesantren As Syarify yang berada di Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang.
Di sini halaman pesantren nampak indah, bersih, asri dan jauh dari kumuh. Tidak ada satupun sampah yang terlihat di halaman maupun kamar para santri.
Suasana ini bisa tercipta atas kegigihan pengasuh pondok pesantren, yang menanamkan kepedulian dan tanggung jawab kebersihan pada santrinya.
Setiap pagi, pengasuh mengontrol langsung lingkungan pesantren sebelum dilaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Bahkan pihak pengasuh maupun pengurus pondok pesantren tidak segan-segan untuk memberikan sanksi kepada santri yang membuang sampah sembarangan.
Pengasuh pondok pesantren, KH. Maad Syarif Bagi santri putra yang diketahui membuang sampah sembarangan selama 3 kali akan diberi sanksi digundul rambutnya. Sedangkan untuk santri perempuan didenda membayar uang untuk keperluan membeli tempat sampah.
Bupati Lumajang Jawa Timur, Thoriqul Haq mengapresiasi pihak pesantren yang telah bersusah payah menerapkan model pesantren ramah lingkungan.
Untuk itu, ia menjadikan pesantren tersebut sebagai pesantren percontohan dalam mengelola kebersihan lingkungan. Semua kegiatan pesantren berbasis ramah lingkungan, mulai pengelolaan sampah, air bersih, sanitasi, MCK, pengembangan unit kesehatan hingga kurikulum lingkungan.
Model pendidikan eco-pesantren ini diharapkan dapat melahirkan intelektual islami yang memiliki pola pikir dan berwawasan lingkungan.
#HidupSehat #SantriSehat #Eco-Pesantren #Covid-19 #RamahLingkungan