SEMARANG, KOMPAS.TV- Untuk mencegah terjadinya klaster korona sebuah pondok pesantren di Kota Semarang menerapkan protokol kesehatan secara ketat terhadap santri-santrinya. Tak hanya untuk santri, tamu yang akan berkunjung juga diharuskan menerapkan 3 M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak.
Untuk menjaga kesehatan, hampir setiap hari para santri di Pondok Pesantren As Shodiqiyah Semarang melakukan senam bersama. Kegiatan olah raga ini diikuti oleh semua santri, baik santri laki-laki maupun perempuan. Selain itu, selama beraktifitas di Pondok Pesantren, santri diharuskan mengenakan masker. Mereka juga diharuskan mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Sementara saat beribadahpun santri harus menjaga jarak antara satu dengan lainnya. Semua penerapan protokol kesehatan harus ditaati oleh para santri di pondok pesantren ini.
Para santri ini diharuskan berdisiplin karena mereka harus bisa menjaga kesehatan diri serta lingkungan sekitar, sehingga bisa mencegah terjadinya klaster pondok pesantren. Selain menerapkan 3 M, Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak, para santri juga sering membaca doa tolak balak virus korona yang dilakukan usai sholat wajib.
Ada sekitar 800 santri yang menimba ilmu agama di Ponpes As Shodiqiyah. Untuk sementara, separuh santri khususnya santri yang berada di Luar Jawa diminta untuk tidak kembali terlebih dahulu ke ponpes guna mencegah kerumunan. Namun untuk pembelajaran tetap berjalan seperti biasa dengan cara daring.
Selain perketat penerapan protokol kesehatan bagi santri, pengelola pondok juga mengawasi ketat bagi tamu pengunjung pondok. Tamu diharuskan menerapkan 3 M yang sebelumnya harus melalui bilik sterilisasi yang ada di pondok pesantren.
#PondokPesantren #ProtokolKesehatan #Senam