JAKARTA, KOMPAS.TV Direktur Eksekutif Walhi NTT Umbu Wulang Tanaamahu mengaku pemerintah sudah membahas soal proyek Taman Komodo di Nusa Tenggara Timur sejak lama.
Namun masih menuai contra, karena menurut Umbu proyek yang sedang dibangun ini benar-benar di tempat habitat nya Komodo tersebut, sehingga dikhawatirkan Komodo terganggu dengan proyek tersebut dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Rencana pembangunan proyek Taman Komodo di Nusa Tenggara Timur, atau ''Jurassic Park'' NTT, menuai polemik.
Pasalnya di Pulau Rinca, sedang dibangun sarana dan prasarana pendukung pariwisata, sebagai bagian dari penataan menyeluruh kawasan strategis pariwisata Nasional, Labuan Bajo, NTT.
Di area ini juga akan dibangun Taman Bumi Nasional, atau Geopark, yang disebut-sebut, serupa dengan ''Jurassic Park'', layaknya taman hewan purba di sebuah film fiksi, di tahun 90-an.
Pembahasan mengenai proyek ini muncul setelah sebuah foto menunjukkan seekor komodo, seolah menghadang truk proyek, viral di media sosial.
Truk tersebut adalah dari proyek pembangunan Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca, NTT.
Proyek ini dikhawatirkan mengganggu habitat Komodo, hewan langka yang merupakan satu-satunya di dunia.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat pun akhirnya ikut angkat bicara.
Pemprov NTT menilai, pembangunan ini baik untuk rakyat dan satwa.
Pemerintah setempat juga mengklaim, penataan kawasan, diawasi ketat oleh petugas gabungan pariwisata.
Pulau Komodo yang menjadi cikal bakal penemuan Komodo, adalah salah satu bagian dari situs warisan dunia, yang ditetapkan organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB, ''UNESCO''.
Dengan kata lain, Taman Nasional Komodo sudah diakui dunia. Namun apakah proyek ini dapat lebih mendukung konservasi alam dan satwa?
Terutama Komodo, yang merupakan salah satu spesies, yang rentan terhadap kepunahan.