JAKARTA, KOMPAS.TV Presiden Direktur PT. MRT Jakarta William Sabandar pembangunan transportasi berkelanjutan itu bukan untuk mengembangkan transportasi fisik, namun juga masuk kepada aspek digitalisasi serta sistem transportasi yang sehat.
MRT Jakarta menerapkan protokol BANGKIT atau singkatan dari bersih, aman, nyaman, go green, kolaborasi, inovasi dan tata kelola yang baik.
Hal ini juga dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 di alat transportasi.
Sekertaris General UCLG ASPAC Bernadia Irawati Tjandradewi menjelaskan di Asia pembangunan sarana publik harus sangat dikembangkan.
Untuk beradaptasi pada masa adaptasi covid-19, hal yang harus dilakukan dalam sarana transportasi antara lain tempat jalan kaki dan sepeda serta aman bagi pengguna.
Direktur ITDP se Asia Tenggara Faela Sufa menjelaskan fasilitas pendukung transportasi perlu digalakkan, walaupun di DKI Jakarta mulai digalakkan seperti fasilitas sepeda dan jalur sepeda.
Faela mengenalkan konsep kota 20 menit dimana alat transportasi sangat terintregasi, selain itu juga hunian serta kawasan umkm yang terjangkau.
Senior Vice Presiden Transport Gojek menjelaskan layanan Gojek juga cukup terdampak saat pandemi covid-19.
Transportasi publik ini sangat penting bagi bisnis Gojek, karena penggunaan dari seluruh layanan transportasi Gojek di Jabodetabek berada di stasiun dan alat transportasi lainnya.
Perjalanan menggunakan gojek menuju dan dari stasiun MRT juga meningkat 550% sejak MRT diluncurkan pada 2019.
Gojek juga akan membantu moda perjalanan untuk integrasi transportasi dengan adaptasi kebiasaan baru.
Para pembicara ini membahas hal tersebut di international webinar bersama MRT dengan tema Urban Mobility Post Covid-19 dan dengan topik Rebuilding Cities Post Covid-19.
Webinar Kerjasama antara MRT dengan Kompas TV ini didukung oleh Gojek diadakan pada Sabtu (24/10/2020).
Webinar ini digelar dengan 2 sesi, sesi pertama membahas urban regeneration post Covid-19 dan sesi kedua mengenai urban mobility post Covid-19.