JAKARTA, KOMPAS.TV - Cai Changpan, napi kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, ditemukan tewas setelah 34 hari dalam pelarian. Napi warga negara Tiongkok ini, ditemukan tewas gantung diri di sebuah tempat pembakaran ban di Jasinga, Kabupaten Bogor.
Namun, akhir pelarian Cai Changpan membuat publik bertanya-tanya. Mengapa terpidana mati itu bunuh diri setelah susah payah menggali lubang pelarian sejauh 30 meter selama 8 bulan? Benarkah jasad yang ditemukan adalah Cai Changpan, buronan kasus narkoba senilai hampir 1 Triliun rupiah?
Atas berbagai pertanyaan publik ini, jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono menggali fakta pada sosok yang pernah dididik militer Tiongkok ini.
Menyusuri medan sulit hutan di kawasan Tenjo dan Jasinga, Aiman mencari tempat persembunyian Cai Changpan, sebelum akhirnya ia bunuh diri. Bagaimana situasi di tempat kejadian perkara (TKP)? Mengapa Cai Changpan memilih lokasi tersebut sebagai tempat persembunyian?
Selain ke TKP, Aiman juga mendatangi Instalasi Forensik RS Bhayangkara Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk melihat secara Eksklusif apakah Cai Changpan benar-benar telah meninggal dunia. Masuk ke ruang penyimpanan jenazah (cold storage) bersuhu minus empat derajat celcius dan berpakaian APD lengkap, berhasilkah Aiman mengidentifikasi jasad Cai Changpan?