JAKARTA, KOMPAS.TV - BMKG meminta warga waspada akan dampak La Nina yang menyebabkan meningkatnya curah hujan.
Termasuk waspada angin kencang yang berpotensi terjadi sepekan ke depan di wilayah Jawa.
BMKG menganalisa adanya perbedaan fenomena puting beliung yang terjadi di wilayah Bekasi dengan La Nina, angin kencang atau puting beliung umumnya terjadi pada siang atau sore hari.
Dan biasanya potensi cuaca ekstrim puting beliung akan terjadi awal musim hujan.
Warga diminta waspada saat ada pembentukan awan cukup cepat berbentuk kol, berwarna gelap, dan terjadi siang hari.
"Masyarakat perlu mewaspadai ketika di wilayahnya terbentuk awan yang cukup cepat seperti ini. Dengan ciri-ciri fisik atau visual awan berbentuk gumpalan-gumpalan seperti bunga kol kemudian kisaran terbentuk jam subuh hingga jam 2 siang. Termasuk terbentuk cukup cepat dan kemudian cenderung berwarna gelap ketika jelang sore hari," kata Nanda Alfuadi, Prakirawan Cuaca BMKG
Pasca puting beliung di Bekasi, sebanyak 117 rumah rusak terutama di wilayah Kaliabang Tengah.
Warga mulai memperbaiki rumah mereka.
Di wilayah Kaliabang Tengah ada empat RT terdampak puting beliung.
Bantuan dari pemerintah Kota Bekasi dan sejumlah pihak telah diterima warga antara lain logistik dan terpal untuk warga yang rumahnya rusak di bagian atap.
Secara awam, bagaimana warga tahu sedang terjadi fenomena La Nina?
Simak dialog lengkapnya bersama Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.