IDI Imbau Pemerintah untuk Tidak Tergesa-Gesa dalam Pemberian Vaksin, Ini Penjelasannya

2020-10-22 599

KOMPAS.TV - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyurati Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, terkait pemberian vaksin covid-19 di tanah air.
IDI mengimbau pemberian vaksin tidak tergesa-gesa dan memberikan 5 rekomendasi dalam pelaksanaannya.

Surat IDI diunggah di akun twitter mereka, berisi 5 rekomendasi dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19.

Rekomendasi IDI meliputi tahap pemilihan vaksin yang harus diawasi pihak berwenang seperti BPOM, hingga penyusunan pedoman vaksinasi, termasuk antisipasi efek samping vaksin bagi masyarakat.

Pemberian vaksin corona di tanah air, disebut Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, sudah melalui tahap yang sesuai standar kesehatan dunia.

Uji klinis yang dilakukan bisa menjadi dasar keamanan vaksin yang diberikan ke masyarakat.

Pemberian vaksin harus bisa meningkatkan kekebalan tubuh pasien.

Pemberian vaksin covid-19 didukung Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang mengapresiasi pemerintah yang bergerak cepat mengimpor vaksin covid-19.

Meski demikian, PAPDI juga mengingatkan pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin karena jenisnya baru dan perlu lolos uji klinis dengan pengawasan pihak berwenang.

"Belum ada satu negarapun yang lolos uji klinis vaksin tahap 3 sehingga perlu diadakan persiapan yang baik dalam hal pemilihan jenis vaksin yang akan disediakan serta persiapan terkait pelaksanaannya. Hal ini sesuai dengan instruksi presiden agar program vaksinasi ini jangan dilakukan dan dimulai dengan tergesa-gesa," kata Zubairi dalam keterangannya (22/10/2020).

Lebih lengkap terkait kesiapan penyutikan vaksin covid-19, sudah bergabung bersama kita Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban, dan ada Wakil Ketua HIPMI Anggawira.