ACEH, KOMPAS.TV - Menunaikan tugasnya secara utuh, seorang aparatur sipil negara di banda aceh, aceh, menjadikan dirinya sukarelawan di sejumlah aksi kemanusiaan.
Ia mengampanyekan gerakan donor darah, mendirikan rumah singgah, dan membuat program 100 pengusaha anak panti.
Sebagai seorang aparatur sipil negara, Michael Octaviano, sadar betul tugasnya untuk melayani publik, melaksanakan kebijakan pemerintah, serta sebagai alat pemersatu bangsa.
Ingin mengaplikasikan tugasnya secara utuh, Michael mendirikan Blood For Life Foundation. Ia mengampanyekan gerakan persaudaraan melalui donor darah. Michael ingin persediaan darah selalu ada, buat pasien yang membutuhkan.
Pandemi covid-19 membuat mobilisasi Michael cukup tinggi. Dengan menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, ia tetap menjalankan tugas kemanusiaan.
Michael juga mengelola sebuah rumah singgah, bagi warga dari luar daerah yang membutuhkan tempat tinggal selama keluarga mereka melakukan pengobatan di Banda Aceh.
Keluarga pasien bisa menggunakan rumah singgah secara gratis. Mereka juga disediakan makanan 3 kali sehari. Rumah singgah pun, benar-benar membantu meringankan beban keuangan keluarga pasien.
Dedikasi tanpa batas di bidang sosial ini, membuat Michael menjadi 1 dari 40 ASN terbaik se-Indonesia, yang dipilih oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Saat ini, Michael juga menjabat sebagai kasi pengasuhan dan perlindungan UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe , Aceh Besar .
Melalui gerakan 100 pengusaha anak panti, Michael menggelar sejumlah program pelatihan. Anak-anak di panti, belajar bertanam metode hidroponik, memangkas rambut, tata rias dan juga tata boga.
Keterampilan ini diharapkan menjadi bekal bagi anak-anak, kelak menjadi orang dewasa yang mandiri.
