SEMARANG, KOMPAS.TV - Gagal berputarnya kembali roda kompetisi Liga I berdampak pada aspek finansial klub kontestan.
Persiapan yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit harus sia-sia karena liga tidak berjalan.
Kondisi ini dialami PSIS Semarang.
CEO PSIS Semarang Alamsyah Sukawijaya menyebut timnya sudah mengeluarkan dana sekitar 7,5 miliar rupiah sejak awal Liga I hingga saat ini.
Kocek dirogoh untuk kontrak pemain, fasilitas, hingga operasional klub.
Bahkan angka ini akan semakin membengkak mengingat kepastian kelanjutan Liga I belum diputuskan.
Meski begitu, PSIS tetap berharap kompetisi berlanjut ketimbang berhenti sampai di sini.
Alasannya agar pemain dan ofisial tetap produktif dan mendapat pemasukan untuk menyambung hidup.
Hingga saat ini nasib kelanjutan Liga I belum juga jelas.
Setelah tidak mendapat izin kepolisian pada 1 Oktober, PSSI berusaha melanjutkan kompetisi di bulan November.
Namun belakangan PSSI kembali mengkaji opsi memainkan pertandingan pada Desember 2020 atau Januari 2021.